Mengenai Saya

Foto saya
Saya adalah seorang yang amat terobsesi terhadap aspek Sihir semenjak saya membaca novel Harry potter yang telah menyihir diri saya.

Selasa, 03 Februari 2009

Sybil Leek, Penyihir abad dua puluh (2)




Seorang Penyihir pun membutuhkan pendidikan






Ya, Sybil leek membuktikan bahwa seorang penyihir seperti halnya dia dan komunitasnya membutuhkan pendidikan.

Pada saat berusia 11 tahun, seorang ibu-ibu dari dewan pendidikan akan datang menanyakan mengapa dia tidak masuk sekolah. Sybil mempunyai seorang guru privat bernama Madame Pappereilli yang selalu naik darah jika ibu-ibu dari dewan pendidikan datang.

Pada akhirnya orang tuanya memutuskan bahwa Sybil harus masuk sekolah. Namun begitu, neneknya sama sekali tidak setuju dan tidak segan mengutarakan kecemasannya. Namun orangtuanya bergeming.

"Anak-anak butuh sekolah"

Merasa terpukul neneknya berkata "Yah, setidaknya, kehidupan terbentang untukmu. Ini akan terasa berat bagimu tapi jika itu keinginan mereka, kamu harus sekolah."
Dia mengatakan pada orangtua Sybil.

"Masa-masa awal kehidupan seorang anak begitu penting. Jangan lupa aku dulu mengasuhnya dan dia terlalu pintar untuk bisa melupakan ajaran-ajaranku, tak peduli apapun yang orang tanamkan padanya sekarang."

Sekolah yang dipilih sangat bagus. Bangunan dari batu tua di atas tanah milik bangsawan Inggris yang dibangun dengan gaya Tudor ini ditata sedemikian rupa seperti taman yang luas. Di sekitar aula dibangun pagar tanaman yang panjang, memagari bunga-bunga di dalamnya. Di situ terhampar halaman rerumputan yang hijau, lapangan tenis, dan dia berpikir inilah pasti yang disuka gadis-gadis kota.

Seorang ibu muda mengantarkannya ke ruang kepala sekolah dan tampaknya dia ramah.

"Kamu nanti masuk di kelas 4B.Aneh sekali, kamu tidak punya raport pendidikan terakhir padahal usiamu sekarang sudah dua belas tahun."

"Tapi saya tahu banyak asoal ramuan," kilahnya.

"Disini kami menyebutnya ilmu botani ' dan itu masuk kategori pelajaran tambahan."

"Nenekku bilang ini sangat penting."

"Ya, aku pernah dengar tentang nenekmu tapi kita harus mengembangkan hal-hal yang mungkin pernah diajarkan padamu.Besok kamu harus latihan tes."

Sybil ditemani oleh ibu muda tadi ke asrama.

"Kamu tinggal di kamar 12A" katanya.

"Bagus 12A sama dengan tiga belas. Kenapa tidak di sebut tigabelas saja?"

"Jangan menyebut tentang tiga belas disini," balasnya kasar.

Tes yang dilakukan esoknya, tidak begitu sulit sehingga Sybil bisa menjawab dengan baik.

Sekolah ini penuh aturan, tak boleh memetik bunga, memainkan piano pun tidak boleh, memberi makan burung, pernah ketika dia mempraktekan yang diajarkan oleh bibi Cristina padanya, dalam satu hari dia bisa mengumpulkan banyak masalah.

Dia pernah meramal kematian Elise Barton, dan dia ceritakan pada guru sainsnya, gurunya melarang dia bilang pada siapapun. Pada semester kedua, sehari sebelum masuk sekolah, Elise Barton meninggal karena radang selaput otak, Elise adalah sahabatnya di sekolah dan anak yang pintar.

Guru matematika adalah kutukan hidupnya. Dia pernah melakukan proyeksi astral, diman rohnya malah ngeluyur ka kelas lain. Pernah dia di panggil keruang kepala sekolah karena dia terdaftar di dua kelas, yaitu kelas matematika dan kelas bahasa inggris. Dua guru bersumpah bahwa dia ada di ruang kelas mereka. Orangtuanya dipanggil(Ibu dan neneknya yang kesekolah).

Karena nilai-nilainya baik maka dia tidak jadi di keluarkan. Neneknya menyuruhnya pulang kerumah(amat senang sepertinya), namun ibunya menyuruhnya agar "bertingkah baik".

Nilai-nilai Sybil pada saat ujian. Ketika Oxford School Certificate di umumkan , dia lulus dengan nilai tujuh pada delapan pelajaran. Kepala sekolah memberikan selamat, menanyakan apakah orangtuanya mengiginkannya masuk universitas, seraya dia yakin dapat mencarikan beasiswa.

Neneknya campur tangan.

"Anak ini sudah banyak memperolaeh pendidikan macam itu; sekarang serahkan padaku" katanya.


bersambung






1 komentar:

  1. *-Lumos-*
    halu2 yg ada di babel sana...
    buset..
    blognya bner2 sihir smua isinya..
    hehehehe..
    rekan sesama wizard niy kyknya...
    salam sihir dari uLin di Semarang ya..
    *-Nox-*

    BalasHapus